Well Done, Jakarta!



Januari 2016 sepertinya bukanlah awal tahun yang baik bagi kota Jakarta. terutama, perihal berita-berita kriminalitas yang senantiasa menghiasi layar kaca.  pergi ke kedai kopi, meninggal karena iced coffee yang dipesen dikasih sianida sama temen sendiri. pergi ke sarinah, meninggal karena aksi terror. pergi ke pondok indah, meninggal karena chiropractic illegal yang berujung malpraktek. jakarta memang keras, kawan. 


Ibu kota oh ibu kota...


Tapi dari hal-hal yang tidak mengenakkan di bulan januari kemarin, ada sebuah hal yang sepertinya cukup menggembirakan bagi kota jakarta. entahlah, entah hal ini merupakan hal yang menggembirakan atau malah sebaliknya. hal yang gue maksud itu adalah... absennya banjir di awal tahun








Bukan rahasia lagi kalau banjir itu sudah masuk kedalam agenda tahunan kota jakarta sebagai bencana yang selalu melanda. tapi khusus di awal tahun ini, banjir seakan-akan sungkan untuk mendatangi ibu kota. termasuk berita menggembirakan kah banjir yang absen itu? mungkin iya, mungkin juga tidak. hal yang positif dari absennya banjir adalah.. ya nggak ada banjir. no flood means no activities being delayed. tapi, hal negatif yang disebabkan oleh absennya banjir adalah.. tidak ada libur tambahan bagi pelajar ibukota seperti tahun-tahun kemarin.  TIDAAAAKKKKK...

Tapi nggak apa-apa, karena absennya banjir di awal tahun ini merupakan progress yang baik bagi ibu kota tercinta ini. kinerja ahok dalam memperangi banjir ternyata benar-benar terbukti di awal tahun 2016 ini. tapi sialnya, meskipun banjir sudah tidak terlihat tapi macet sepertinya makin parah. but it doesn't matter, you are the best lah.. mr governor.

Sejak beberapa minggu yang lalu, hujan lebat sudah turun membasahi jalanan ibu kota dengan volume yang cukup tinggi. ya, membasahi. bukan membanjiri. sebenarnya gue sedikit berharap agar banjir mulai menggenang di jalanan ibu kota sehingga libur dadakan bisa kembali di rasakan secara konkret. tapi, apa boleh buat. harapan tinggal lah harapan. banjir itu tidak pernah datang. jangankan banjir, got-got yang biasanya penuh di setiap kali hujan lebat aja sekarang jadi sungkan untuk penuh. ahok gokil.

Jangan pernah membandingkan banjir di jakarta dengan banjir di luar negri. kenapa? karena hanya akan membuat sakit hati, percayalah. gue pernah menonton sebuah video tentang banjir di jepang yang air banjirnya bening banget kayak air di kolam renang yang habis dikures. malah gue curiga kolam yang habis dikures kalah bening sama banjir di jepang. coba bandingin sama banjir di jakarta, warnanya butek. bau. banyak yang ngambang. bikin listrik di rumah mati karena gardu PLN kerendem. pokoknya, gagal anggun abis!

Setelah banjir melanda, tentunya ada banyak hal yang harus kita lakukan untuk berbenah. bukan, bukan cuma menjadikan pemerintah daerah sebagai kambing hitam, tapi tentunya kita juga harus berbenah diri. Menurut pengamatan gue, ada 3 hal penting yang harus kita lakukan setelah musibah banjir ini terjadi: 


1. Bersih-bersih!

Ketika banjir melanda, tentunya ada beberapa hal tidak sedap yang kita rasakan. karena sejatinya, banjir di jakarta ini datang tidak hanya berupa air. tapi banjir di jakarta lebih dari itu. banjir di jakarta senantiasa membawa beberapa hal yang tidak mengennakan untuk hanyut bersamanya. mulai dari bau, kuman penyakit, sesuatu berwarna cokelat dan bertekstur lembek yang terlihat "tidak asing" yang mengambang-ngambang. semuanya...

Oleh karena itu, untuk menghindari kuman penyakit, kita harus melakukan bersih-bersih di sekitar area rumah pasca banjir. kan nggak lucu, kalau tiba-tiba kita tergeletak tak berdaya di rumah sakit atau puskesmas cuma gara-gara kena penyakit bawaan banjir. 

2. Periksa Kendaraan!


Banjir itu identik dengan kendaraan yang terlelap. setelah banjir, ada baiknya bila kita langsung pergi ke bengkel untuk memperbaiki atau hanya untuk sekedar memeriksakan kendaraan kita. karena yang namanya hubungan antara kendaraan dan banjir itu identik dengan yang namanya aki soak. kan nggak lucu tuh, kalau lagi bawa motor atau mobil di jalan tiba-tiba kecelakaan karena aki soak. dan lebih nggak lucu lagi kalau kecelakaan di jalan cuma gara-gara ada kotoran yang dibawa oleh banjir masuk ke knalpot kendaraan kita. kan nggak lucu, kalau nanti di koran keluar sebuah berita dengan judul..

"Seorang pengendara motor tewas tertabrak oleh bus akibat knalpot motornya tersumbat oleh tai bawaan banjir.."


3. Belanja di Zalora!


Terkadang, yang namanya banjir itu kalau pergi suka ngajak-ngajak. bukannya langsung pergi, tapi dia malah membawa barang-branag kita hanyut bersamanya. dan ketika barang-barang kita hanyut terbawa banjir, apa kah yang harus kita lakukan? yak, kita harus membeli barang-barang baru untuk menggantikan barang yang telah hanyut. dan zalora merupakan salah satu refrensi terbaik untuk membeli barang-barang baru itu. 

Selain memiliki banjir dengan warna yang butek, nyatanya jakarta juga memiliki banjir dengan warna yang sangat bombastis aduhai crot-crot-crot. banjir apakah itu? yap! tepat sekali, banjir barang-barang bagus di Zalora! 

Sudah sejak zaman paleolotikum dulu, zalora terkenal sebagai e-commerce yang handal dalam menawarkan barang-barang berkualitas dengan pelayanan yang memuaskan. tunggu sebentar, zaman paleolitikum? lah manusia purba mana yang bisa belanja online.. 

Akhir-akhir ini gue lagi hobi memantau sepatu dan tas dari brand Eiger di halaman zalora. sebagai salah seorang fakir travelling, tentunya gue membutuhkan perlengkapan yang mantap saat melakukan perjalanan. ada beberapa pilihan tas gunung dan tas untuk berpetualang lain yang cukup menggoda iman para petualang sejati di laman eiger zalora ini. bukan cuma tas, tapi sepatu lari yang di produksi eiger pun tak kalah menawan.



Dengan perpaduan antara eiger sebagai brand ternama dan juga Zalora sebagai e-commerce yang aduhai bombastis crot-crot-crot, maka semakin lengkaplah banjir barang-barang bagus yang ada di zalora. jakarta memang keras, bung. bukan hanya banjir yang bersifat merugikan, tapi ada juga banjir yang bersifat meningkatkan eksistensi seseorang. 


Well done, Zalora.  

Well done, Jakarta.




PEACE.



Post a Comment

0 Comments