Kalau ditanya acara talkshow bertemakan politik yang paling keren dan inspiratif di TV Indonesia, maka mungkin Mata Najwa adalah jawabannya. Yang bikin keren mungkin bukan karena acaranya, tapi justru karena host nya, the one and only Ms. Najwa Shihab. Kenapa begitu? Ya, coba aja kalau Najwa Shihab diganti posisinya sama DJ Soda. Acaranya jadi Mata Soda. Itu nanti cowok-cowok yang nonton bukannya pada duduk, tapi malah pada berdiri. Apanya yang berdiri ya.. hmm..
Tapi tenang, kalau disuruh milih antara DJ Soda dan Najwa Shihab, maka gue akan lebih memilih Najwa Shihab. Kenapa? Karena wanita yang besar 'intelegensinya' itu terlihat jauh lebih sexy daripada wanita yang besar 'itunya'. Asik.
Ngomong-ngomong, ada yang nonton Mata Najwa eps. "Berebut Jakarta" minggu lalu? Bukannya apa-apa, gue cuma mau ngasih tau kalau di episode itu, gue nonton langsung di studio Metro TV bersama dengan beberapa teman satu jurusan lainnya. Nggak hebat kan..
![]() |
yuhu |
Rabu malam itu, gue dan beberapa teman Binusian 2020 jurusan Hubungan Internasional lainnya terdampar di studio Metro Tv Jakarta. Dengan ditemani beberapa kakak senior, agenda kami malam itu adalah menyaksikan Mata Najwa yang katanya bakal disiarin live jam 20.05 malam. Temanya malam itu adalah "Berebut Jakarta", bintang tamunya adalah Sandiaga Uno dan beberapa perwakilan partai.
Topik perebutan tempat untuk menjadi orang nomor satu di Jakarta 2017 nanti memang lagi hangat-hangatnya. Sebagai pengusaha sukses yang pada akhirnya berniat terjun ke dunia politik, Sandiaga Uno berani mencalonkan diri sebagi cagub dan menantang Ahok di pemilihan nanti. Ahok yang awalnya memakai jalur independen pun akhirnya memutuskan maju bersama dengan partai. Setelah mengantungi dukungan dari 3 partai, Ahok bisa saja memperkokoh langkahnya dengan dukungan PDIP yang masih bimbang antara memihak Sandiaga Uno atau Ahok. Jadi, siapa kah yang akan menjadi gubernur DKI di 2017 nanti? Ya Ahok, lah. Hahahaha.
PDIP ini ternyata agak sedikit bimbang. Kata salah satu perwakilannya malam itu, PDIP bisa aja memihak Sandiaga Uno, tapi bisa juga memihak Ahok. Karena sejatinya, PDIP ke Ahok itu bagaikan benci tapi rindu. Sok-sok jual mahal, padahal masih sayang. Gue jadi kasihan sama Sandiaga Uno. Kalau memang PDIP masih sayang sama Ahok, berarti Sandiaga Uno cuma dijadikan pelarian dan diberikan harapan palsu biar Ahok cemburu. Giliran Ahok udah cemburu, Sandiaga Uno ditinggalin. Politik memang sadis!
Tapi, namanya juga PDIP, semua kembali ke ibu Mega.
![]() |
untung bukan Mata Soda.. |
Kalau dilihat-lihat, Sandiaga Uno itu sebenernya orangnya baik, nggak freak kayak beberapa penghujat Ahok lainnya. Ya, sayangnya aja mungkin pilgub 2017 nanti bukan waktu yang tepat buat dia. Jakarta masih butuh Ahok, for sure. Waktu nonton Mata Najwa kemarin pun gue sempat punya wacana buat teriak "Hidup Ahok.. Basukiii Pasti bisaa!" Tapi karena takut dibakar hidup-hidup sama keamanannya Sandiaga Uno, gue nggak jadi mengatakan hal tersebut.
Setelah terduduk lebih dari satu setengah jam di studio itu, Mata Najwa eps waktu itu akhirnya selesai. Semua tamu berdiri dan berfoto bersama dengan si Najwa Shihab, sebelum akhirnya meninggalkan panggung. Selanjutnya, panggung kemudian dipenuhi dengan penonton yang naik buat minta foto. Ada yang minta foto sama mbak Najwa, ada yang minta foto sama pak Sandiaga, ada yang minta foto sama kru Metro Tv nya, ada juga yang minta foto sama mbak Najwa terus minta sama pak Sandiaga juga terus sama kru Metro TV nya juga. Asli, yang terakhir itu maruk abis.
Gue sendiri cuma berniat minta foto sama Najwa Shihab. Mungkin kalau waktu itu ada Ahok juga sebagai bintang tamunya, maka gue bakalan minta foto juga sama pak Ahok. Percayalah, minta foto sama Najwa Shihab di studio Metro TV setelah acara Mata Najwa selesai itu bukan perkara mudah. Setiap berusaha minta foto sama mbak Najwa, pasti ada aja halangannya. Satpam yang terllu overprotective lah, mbak Najwanya lagi sibuk foto sama penonton yang lain lah, sampai.. fotonya kabur. Pasti ada aja kampret-kampretnya. Wacana kembali muncul dalam pikiran gue, buat nyari nomor plat mobil Najwa Shihab di google, terus nunggu di depan mobilnya buat ngajak foto.
Ada kalanya gue ngajak foto, mbak najwanya ngadep ke kamera penonton lain yang juga ngajak foto. Ada kalanya, gue ngajak foto dan muka satpamnya ikut ke foto. Dan ada kalanya, gue ngajak foto tapi fotonya kabur dan satpamnya juga ikut ke foto. Pffftt...
![]() |
Kenapa kau tak melirik ku... |
![]() |
Kenapa agak kabur... |
![]() |
Kenapa semakin kabur.. terus satpamnya ikut ke foto.. |
Foto terakhir itu adalah salah satu foto paling kampret. Giliran Najwanya udah deket dan wajahnya menghadap ke kamera gue, eh... wajahnya agak kabur karena itu kondisinya dia sambil jalan. Terus satpamnya ke foto lagi. Pembunuhan background ini namanya. Alhasil, nggak ada foto sempurna dengan seorang Najwa Shihab yang bisa terabadikan malam itu. Kampretnya, waktu itu gue malah disuruh fotoin salah satu grup yang datang dari luar daerah sama si mbak Najwanya.
Oh Najwa.. Kenapa kau tidak melihat kamera ku saat bayang mu belum kabur.. Kenapa saat kau melihat kamera ku bayang mu malah kabur.. ada satpamnya lagi...
Kenapa Najwa, KENAPAAHHH?!
![]() |
HI BINUS kala itu.. |
0 Comments