"Kebetulan" atau yang bahasa kerennya coincidence mungkin merupakan sesuatu yang biasa terjadi di dalam kehidupan banyak orang. Tapi apa jadinya, ketika kebetulan-kebetulan yang terjadi di dalam kehidupan kita itu memiliki kemiripan dengan plot cerita salah satu film horror-thriller sekaliber Final Destination?
Awal tahun 2017 ini dibuka dengan kasus duka dengan tragedi terbakarnya kapal KM Zahro Express tujuan Pulau Tidung. Banyak korban luka, banyak korban hilang, dan terakhir yang gue ikuti dari media 23 orang dinyatakan tewas. Berita ini tentunya menjadi berita duka pembuka tahun bagi kita. Tapi tahu kah kalian, 3 hari sebelum kapal ini terbakar, gue dan 11 teman gue yang lain ada di kapal ini. Kapal yang benar-benar percis, dengan tujuan yang sama (Pulau Tidung), dan mungkin juga dengan nahkoda dan ABK yang sama. Tapi, dengan waktu dan nasib yang berbeda.
Tragedi terbakarnya kapal dengan tujuan Pulau Tidung itu membuat gue ingat dengan film final destination. Bukan, bukan cuma sekali, sekitar 2 tahun belakangan ini gue udah mengalami hal yang semacam dengan film Final Destination mungkin sekitar... 3 kali.
Desember 2016,
![]() |
oh Tidung.. |
Di penghujung 2016, gue memutuskan untuk ikut libur akhir tahun bareng 11 orang teman gue yang lain ke Pulau Tidung. Tanggal 27-28 Desember merupakan tanggal yang kami pilih, dengan menggunakan paket jasa travel selama 2 hari 1 malam. Kami memulai perjalanan dari pelabuhan Kaliadem di tanggal 27 pagi dan berangkat sekitar jam 8 dengan menggunakan kapal yang bernama Zahro Express.
Perjalanan kami di kapal Zahro Express itu memakan waktu sekitar satu setengah jam mungkin. Bukan cuma pergi, perjalanan pulang dikeesokan harinya juga kami lalui dengan kapal Zahro Express ini. Waktu perjalanan datang menuju pulau Tidung, tragedi bocah yang duduk di depan gue"muntah" mengawali kebersamaan kami dengan Zahro Express. Tapi siapa sangka, muntah itu mungkin akan menjadi muntah terakhir penumpang di kapal itu. Siapa sangka, beberapa hari kemudian Tragedi mengerikan yang memakan korban jiwa terjadi di kapal itu.
![]() |
turut berduka |
Bagaimana pun juga, rasa duka tentang terjadinya kasus ini pasti menyelimuti kita. Siapa sangka, liburan di awal tahun yang seharusnya menyenangkan malah berakhir dengan air mata. Ada keheningan cukup lama ketika gue menonton berita terbakarnya kapal itu. Gue masih ingat interior kapalnya, gue masih ingat ombaknya, gue bahkan masih ingat muntah bocahnya. Gue nggak bisa bayangin, apa jadinya kalau gue dan teman-teman gue yang lain memilih untuk berlibur di awal tahun, bukan di akhir tahun.
Agustus 2016,
![]() |
peek seah |
Di Agustus 2016, gue bersama dengan kakak dan juga nyokap melakukan trip ke Singapore selama 4 hari 3 malam. Kebetulan, waktu itu berita-berita yang gue tonton di hotel memang seputar teroris dan persoalan keamanan dalam negri Singapore melulu. Mungkin isu teroris waktu itu emang lagi gencar-gencarnya diberitakan. Trip gue sendiri waktu itu berjalan lancar. Sentosa island, Marina Bay, Little India, Haji Lane, dan teman-temannya berhasil dikunjungi dengan sukses. Sampe kami pulang, perjalanan kami berakhir dengaan menyenangkan.
Tapi beberapa hari setelah pulang, gue membaca sebuah berita di media kalau ada teroris di Batam yang mau meluncurkan roket ke Marina Bay Sands. Ngeri bener..
Agustus 2015,
![]() |
Cha Tu Chak |
Di Agustus 2015, gue bersama dengan kakak dan nyokap juga melakukan trip abroad. Waktu itu kami berlibur ke Bangkok untuk 5 hari 4 malam. Waktu itu gue masih kelas 12 awal, sih. Jujur, trip ke Bangkok waktu itu seru dan menyenangkan abis. Sebagai seseorang yang telah banyak mengkonsumsi film Thailand, gue bisa melihat langsung budaya dari film-film yang biasa gue tonton. Mulai dari bahasanya, religion cultruenya, sampai lady boy nya. Gue juga akhirnya tersadar, kalau cewek Thailand itu besar-besar... kacamata hitamnya.
Kondisi dan situasi Thailand waktu itu masih baik-baik aja. Khaosan Road, Asiatique, Watt Po, Watt Arun, Cha Tu Chak, semuanya terasa menyenangkan sampai di hari terakhir gue yang waktu itu menyempatkan diri untuk mampir ke kuil Erawan/Erawan Shrine dan juga Madame Tussaud. Gue juga pulang kembali ke Jakarta dengan selamat, dan penuh suka cita. Sampai akhirnya, 6 hari kemudian...
![]() |
bom Bangkok 2015 |
Enam hari kemudian, setelah gue pulang dari Bangkok, di berita ada kabar tentang bom yang mengguncang kuil Erawan. Iyak, Erawan Shrine, kuil yang gue kunjungi di hari terakhir. Puluhan orang menjadi korban tewas dari ledakan di malam tanggal 17 Agustus itu. Lebih ganasnya lagi, kabarnya bom itu ditaruh di dalam sebuah tas yang kemudian di taruh di bangku panjang yang ada di Erawan Shrine. Dan setelah gue amati, bangku itu adalah.... bangku itu adalah... bangku itu adalah bangku yang gue dan kakak gue duduki di hari terakhir. Gokil. Enam hari sebelum tas yang katanya berisi bom itu ditaruh di atas bangku tersebut, ada 2 orang kakak adik warga Negara Indonesia yang terlebih dahulu duduk di kursi tersebut. Dan 2 orang itu adalah gue dan kakak gue. Sadis.
Gue gagal paham. Kebetulan-kebetulan yang gue alami dalam melakukan trip selama 2 tahun belakangan ini apa cuma kebetulan, atau.. ini semacam Final Destination?!
0 Comments