Resolusi 2017: Menikmati 19..


Biasanya, momen menjelang tahun baru adalah momen dimana orang-orang mulai merefleksikan diri sambil melontarkan kata, "nggak kerasa ya, udah mau tahun baru lagi." Sama kayak kebanyakan orang, gue juga begitu. Nggak kerasa ya, udah mau 2017. Perasaan baru kemarin mau nyambut tahun baru 2016 dengan bbq di atap rumah teman sambil joget-joget India, eh sekarang udah harus nyambut tahun 2017 lagi di atap rumah temen sambil joget Korea. 

ijeverson


Libur akhir tahun ini gue habiskan dengan sebuah trip ke pulau Tidung bersama 11 orang teman lainnya. Trip akhir tahun ini berhasil menebus kenyesekkan gue di bulan April lalu, yang cuma bisa hinggap di pulau Pramuka selama kurang lebih setengah jam dan harus pulang lagi karena sebuah tragedi. Ternyata, liburan ke pulau seribu itu emang baru kerasa seru kalau ikut paket travel bersama dengan teman-teman yang bisa diajak gokil. 

2016 sebenarnya tahun yang cukup bersahabat. Awal tahun 2016 adalah awal-awal gue mulai giat ikutan lomba blog.  Beberapa kali menang lomba dengan hadiah yang cukup "asik", beberapa kali juga gue harus gugur di beberaoa lomba. Aktif ikutan lomba blog masih terus berlangsung sampai sekarang ini, pastinya. Selain bisa mengasah kemampuan menulis, lomba blog juga bisa menciptakan apresiasi diri berupa hadiah menarik dalam balutan kompetisi. Go Pro kek, Laptop kek, uang tunai kek, semuanya itu sering jadi hadiah penggoda di ajang lomba blog. 

ijeverson
nyelam dulu bray


oh angin..
Awal tahun 2016 memang cukup berkesan. Nggak kayak sekarang, di awal tahun itu gue lagi giat-giatnya blogwalking. Dan ketika semakin mendekati bulan April, gue semakin gundah gulana. Karena Ujian Nasional kelas 12 akan berlangsung di bulan April, itu artinya bulan April akan menjadi momen terakhir gue di SMA. Rasanya belum siap memang, buat melepaskan seragam putih abu-abu beserta kutang-kutangnya. Dunia kuliah seakan terlihat sangat menakutkan bagi pelajar kelas 12 yang gundah gulana kala itu. Dan ketika Ujian Nasional berakhir, maka praktis gue dan teman-teman yang lain akan menganggur selama berbulan-bulan sampai pada akhirnya kami akan masuk kuliah ke universitas masing-masing. Dan karena status "pengangguran" itu lah, gue dan beberapa teman yang lain mencari kerja selepas Ujian Nasional. 

Perjalanan mencari kerja itu cukup "asik". Temen-temen gue yang lain kebanyakan jadi SPB, tapi tidak begitu dengan gue. Sempet ngelamar jadi marketing executive di dealer motor yang ternyata nama "marketing executive" itu lebih keren daripada gajinya, sempet juga ngelamar jadi promotor di salah satu vendor handphone yang ternyata personalianya itu alumni sekolah yang tetanggaan sama sekolah gue dulu, dan sempet juga di sms lowongan SPB yang mencurigakan, gue akhirnya terdampar untuk bekerja di sebuah perusahaan yang cybertainment yang lokasinya nggak jauh-jauh amat dari rumah gue. Sebagai apa? Sebagai admin website, sobat. Tapi sekitar 3 bulan kemudian gue keluar karena kontrak sudah habis, sibuk kuliah, dan boss nya rada-rada.. ngekiin. 

Aktifitas nonton film Counjuring sendirian di bangku terdepan bioskop kembali gue lakuka, setelah sebelumnya di tahun 2013 gue juga sempet nonton the Counjuring sendirian di bangku terdepan gara-gara belum bisa move on dari mantan. Tapi kala itu alasan terduduknya gue menyaksikan the Counjuring sendirian tentunya bukan karena mantan. Cuih. 


we are the apple of your eye

Pada akhirnya, di bulan July 2016 gue harus mengikuti kegiatan Fresh Enrichment Program atau semacam pengenalam kampus di BINUS selama seminggu. Di FEP itu, gue ketemu temen baru di jurusan Hubungan Internasional, ketemu senior baru, dan akan menjadi junior baru. Kala itu, ada rasa masih pingin SMA sebenarnya. Ada pengalaman baru yang mungkin akan dirindukan suatu saat ketika mengikuti kegiatan ini.  Pertengahan tahun ini trip abroad gue terjadi di bulan Agustus ke negara tetangga Singapore. Bulan-bulan selanjutnya kemudian kembali diwarnai dengan keikutsertaan gue dalam lomba blog lainnya yang kadang menang, kadang kalah. 

Di bulan Oktober ini, dengan motivasi sok ide pingin bikin e-commerce, gue mendaftar les website. Bahasa HTML/Javascript, Bootstrap, PHP, dan teman-temannya harus disantap lebih dulu sebelum akhirnya masuk ke web programming buat bisa bikin e-commerce. Sebenernya rada susah, tapi dengan niat yang kuat dan tekad bulat digoreng dadakan, kursus website ini gue jalani dengan suka cita.  Bulan Desember pada akhirnya selalu hadir sebagai penutup tahun. Semua refleksi tahun biasanya terjadi di bulan ini, yang kemudian orang-orang akan mengakhiri refleksi itu i dengan hembusan nafas seraya berkata.. "Nggak kerasa ya, udah mau tahun baru lagi."

Kegalauan terbesar gue di tahun ini bukan karena asmara, bukan karena pertemanan, ataupun hal-hal semacamnya. Kegalauan terbesar gue di tahun ini hadir karena naskahh tak kunjung berkabar. Di Desember  2015, resolusi 2016 gue adalah menjadi penulis. Naskah yang udah dirancang dan ditulis berbulan-bulan, kemudian gue kirim ke penerbit tapi endingnya.. nggak ada kabar. Sampai sekarang, nggak ada kabar. Ah, sudahlah. Penulis yang baik itu kebal penolakkan naskah. 

Dengan rumus E sama dengan Mc kuadrat, maka didapat lah kesimpulan: semakin bertambahnya tahun, semakin bertambahnya umur. Maaf, ini nggak bermaksud menistakan rumus fisika loh, ya. Yang jelas, di 2017 besok umur gue akan bertambah menjadi... 19. Yap, 19. Nggak banyak resolusi yang akan gue buat. Nggak ada resolusi yang aneh-aneh. Nggak aneh-aneh atau ribet-ribet, resolusi 2017 gue sejatinya cuma mau menikmati usia remaja, usia sebelum gue berkepala 2. Resolusi gue di 2017 nanti cuma.. cuma.. cuma.. menikmati 19.



menikmati 19.. 

Post a Comment

0 Comments