Bagi pecinta film detektif, eksplorasi film thriller mystery berdasarkan negara mungkin merupakan hal yang seru untuk dilakukan. Disamping AS dengan Hollywood-nya, negara seperti Spanyol, Korea Selatan, Jepang, sampai India menjadi beberapa referensi negara yang memiliki industri film thriller mystery yang apik. Namun bagaimana jika kita berlayar ke Skandinavia, atau lebih tepatnya ke Denmark untuk mengeksplor film thriller mystery? Sebuah ide yang cukup indie, bukan?
Nyatanya, Denmark memiliki sebuah tetralogi film thriller mystery yang cukup menarik berjudul Department Q. Tetralogi ini terbagi kedalam 4 bagian dengan judul dan tahun yang berbeda-beda:
Department Q sendiri adalah film yang terinspirasi dari novel-novel yang ditulis oleh Jussi Adler-Olsen. Secara ringkas, kisah dari film tertalogi tersebut berfokus kepada sebuah departemen kepolisian Denmark yang ditugaskan untuk menangani kasus-kasus yang tidak terpecahkan selama bertahun-tahun dimana Departemen tersebut bernama Departemen Q. Berbagai macam kasus mulai dari yang belum terpecahkan sampai yang sudah terpecahkan namun terasa janggal kemudian menjadi akar dari misteri-misteri yang menanti untuk dipecahkan.
Untuk sementara, bisa dibilang film Department Q ini merupakan film tetralogi karena terbagi menjadi 4 bagian. Meskipun Jussi Adler-Olsen memiliki beberapa novel thriller lainnya, namun karena novel-novel tersebut belum di filmkan setidaknya sampai dengan tulisan ini ditulis status dari film Department Q masih bisa kita sebut sebagai tetralogi. Untuk membedah lebih lanjut, saya akan mengelaborasi sinopsis dari masing-masing judul sebelum memberikan review:
Sinopsis
Setelah operasi tangkap tangannya gagal, Carl Mørck ditugaskan atasannya untuk memimpin departemen Q, sebuah departemen yang dikhususkan untuk mengurus kasus-kasus tak terselesaikan selama bertahun-tahun (entah belasan tahun, bahkan sampai puluhan tahun). Tidak sendiri, seorang pria keturunan Arab bernama Assad, juga diutus untuk menjadi rekan kerjanya di departemen Q.
Kasus pertama yang menarik perhatiannya adalah kasus hilangnya Merete Lynggaard, seorang politikus wanita muda yang sampai bertahun-tahun belum terpecahkan. Sebelum menghilang, Merete Lynggaard diketahui berada diatas kapal bersama dengan Uffe Lynggaard, adiknya yang memiliki keterbelakangan mental. Meskipun kasus tersebut pun mengarah kepada kasus bunuh diri karena jasad dari Merete tidak pernah ditemukan, namun Carl yakin ada sesuatu yang janggal dan berusaha untuk memecahkan kasus hilangnya Merete.
Carl Mørck dan Assad mulai nyaman menjalankan tugasnya di Departemen Q. Suatu malam, Carl yang sedang keluar meninggalkan pesta dihampiri seorang pria yang memohon kepadanya untuk memecahkan kasus kematian 2 anak kembarnya di tahun 1994 yang diyakininya menyimpan banyak misteri. Karena sibuk, Carl tidak terlalu mengindahkan apa yang dikatakan pria tua tersebut. Hingga akhirnya, keesokan harinya polisi menemukan pria tua tersebut tak bernyawa karena bunuh diri di kamar mandinya.
Merasa memiliki ikatan emosional, Carl pun langsung membuka kasus d tahun 1994 itu. Di tahun tersebut, ada kasus kematian 2 saudara kembar (laki-laki dan perempuan) yang menyimpan terlalu banyak tanda tanya. Kasus tersebut ditutup dengan 1 tersangka yang dipenjara selama 5 tahun. Namun, banyak keganjalan atas ditangkapnya tersangka dengan barang bukti yang dimiliki. Sampai akhirnya mereka melakukan investigasi ulang dan mencurigai keterlibatan para siswa dari sekolah swasta ternama.
Botol berusia 8 tahun dengan surat berdarah yang ditemukan polisi di sekitar pantai menjadi misteri utama bagi Carl dan Assad di kisah Department Q ini. Setelah diinvestigasi lebih lanjut, surat tersebut diyakini ditulis oleh seorang anak korban penculikan yang kemudian mengantarkan Carl dan Assad kepada kasus penculikan anak dengan motif dendam dan agama yang masih terus berlangsung sampai sekarang.
Sementara itu di sebuah desa terpencil di Denmark, telah terjadi kasus penculikan 2 orang anak bernama Samuel dan Magdalena yang diyakini memiliki hubungan dengan kasus surat di botol berusia 8 tahun itu. Carl dan Assad pun berusaha untuk memecahkan misteri yang ada dan mengungkap dalang dibalik penculikan tersebut.
Kasus ini pun Carl dan Assad menyelidiki lagi kasus yang pernah terjadi di tahun 1961 dan kaitannya dengan praktik sterilisasi pada wanita yang masih terus berlanjut sampai sekarang. Mereka berdua kemudian berusaha untuk menguak misteri kematian 3 jasad itu dan kaitannya dengan praktik sterilisasi tersebut.
Review Singkat
Saya mungkin belum pernah menonton film Denmark sebelumnya. Setidaknya, seingat saya. Menjadi menarik kemudian ketika saya mengeksplor film Danish atau film berbahasa Denmark dengan maraton film Deartment Q ini. Karena perlu diakui, jika cerita serta karakter Carl dan Assad bisa dibilang cukup menarik. Meskipun, saya menemukan beberapa celah logika di Department Q 1 dan 2 yang agak disayangkan.
Selain dari kisah dan karakter yang menarik, film ini juga terasa 'tepat' untuk pewarnaannya. Secara warna, visualisasi film ini terasa mirip dengan The Invisible Guest (2016). Visualisasi yang sangat cocok untuk membangun suasana suspense dari film thriller, tentunya. Secara garis besar misteri yang disajikan bukanlah misteri yang cukup kuat untuk menciptakan plot twist, namun misteri yang cukup membuat kita penasaran walaupun kita tau 'nggak akan ada plot twist yang gimana-gimana banget'.
Secara keseluruhan, tetralogi dari film Department Q ini adalah tertalogi yang cukup menarik. Ya, cukup, tidak benar-benar menarik ataupun sangat menarik, tapi tjukup menarique. Kalau bisa diberi range nilai 1-10, mungkin saya akan memberikan nilai 6 untuk Department Q (2013), nilai 6.2 untuk Department Q 2 (2013), dan nilai 7 serta 6.8 untuk Department Q 3 (2016) dan Department Q 4 (2018).
Ya, setidaknya kita bisa menyimpulkan bahwa orang yang menikmati senja sambil menyeruput kopi akan kalah indie dibanding orang yang menikmati senja sambil menonton film thriller-mystery Denmark.
Nyatanya, Denmark memiliki sebuah tetralogi film thriller mystery yang cukup menarik berjudul Department Q. Tetralogi ini terbagi kedalam 4 bagian dengan judul dan tahun yang berbeda-beda:
- Department Q - The Keeper of Lost Causes (2013)
- Department Q 2 - The Absent One (2014)
- Department Q 3 - A Conspiracy of Faith (2016)
- Department Q 4 - Journal 64 (2018)
Department Q sendiri adalah film yang terinspirasi dari novel-novel yang ditulis oleh Jussi Adler-Olsen. Secara ringkas, kisah dari film tertalogi tersebut berfokus kepada sebuah departemen kepolisian Denmark yang ditugaskan untuk menangani kasus-kasus yang tidak terpecahkan selama bertahun-tahun dimana Departemen tersebut bernama Departemen Q. Berbagai macam kasus mulai dari yang belum terpecahkan sampai yang sudah terpecahkan namun terasa janggal kemudian menjadi akar dari misteri-misteri yang menanti untuk dipecahkan.
Untuk sementara, bisa dibilang film Department Q ini merupakan film tetralogi karena terbagi menjadi 4 bagian. Meskipun Jussi Adler-Olsen memiliki beberapa novel thriller lainnya, namun karena novel-novel tersebut belum di filmkan setidaknya sampai dengan tulisan ini ditulis status dari film Department Q masih bisa kita sebut sebagai tetralogi. Untuk membedah lebih lanjut, saya akan mengelaborasi sinopsis dari masing-masing judul sebelum memberikan review:
Sinopsis
- Sinopsis Department Q - The Keeper of Lost Causes (2013)
Setelah operasi tangkap tangannya gagal, Carl Mørck ditugaskan atasannya untuk memimpin departemen Q, sebuah departemen yang dikhususkan untuk mengurus kasus-kasus tak terselesaikan selama bertahun-tahun (entah belasan tahun, bahkan sampai puluhan tahun). Tidak sendiri, seorang pria keturunan Arab bernama Assad, juga diutus untuk menjadi rekan kerjanya di departemen Q.
Kasus pertama yang menarik perhatiannya adalah kasus hilangnya Merete Lynggaard, seorang politikus wanita muda yang sampai bertahun-tahun belum terpecahkan. Sebelum menghilang, Merete Lynggaard diketahui berada diatas kapal bersama dengan Uffe Lynggaard, adiknya yang memiliki keterbelakangan mental. Meskipun kasus tersebut pun mengarah kepada kasus bunuh diri karena jasad dari Merete tidak pernah ditemukan, namun Carl yakin ada sesuatu yang janggal dan berusaha untuk memecahkan kasus hilangnya Merete.
- Sinopsis Department Q 2 - The Absent One (2014)
Carl Mørck dan Assad mulai nyaman menjalankan tugasnya di Departemen Q. Suatu malam, Carl yang sedang keluar meninggalkan pesta dihampiri seorang pria yang memohon kepadanya untuk memecahkan kasus kematian 2 anak kembarnya di tahun 1994 yang diyakininya menyimpan banyak misteri. Karena sibuk, Carl tidak terlalu mengindahkan apa yang dikatakan pria tua tersebut. Hingga akhirnya, keesokan harinya polisi menemukan pria tua tersebut tak bernyawa karena bunuh diri di kamar mandinya.
Merasa memiliki ikatan emosional, Carl pun langsung membuka kasus d tahun 1994 itu. Di tahun tersebut, ada kasus kematian 2 saudara kembar (laki-laki dan perempuan) yang menyimpan terlalu banyak tanda tanya. Kasus tersebut ditutup dengan 1 tersangka yang dipenjara selama 5 tahun. Namun, banyak keganjalan atas ditangkapnya tersangka dengan barang bukti yang dimiliki. Sampai akhirnya mereka melakukan investigasi ulang dan mencurigai keterlibatan para siswa dari sekolah swasta ternama.
- Sinopsis Department Q 3 - A Conspiracy of Faith (2016)
Botol berusia 8 tahun dengan surat berdarah yang ditemukan polisi di sekitar pantai menjadi misteri utama bagi Carl dan Assad di kisah Department Q ini. Setelah diinvestigasi lebih lanjut, surat tersebut diyakini ditulis oleh seorang anak korban penculikan yang kemudian mengantarkan Carl dan Assad kepada kasus penculikan anak dengan motif dendam dan agama yang masih terus berlangsung sampai sekarang.
Sementara itu di sebuah desa terpencil di Denmark, telah terjadi kasus penculikan 2 orang anak bernama Samuel dan Magdalena yang diyakini memiliki hubungan dengan kasus surat di botol berusia 8 tahun itu. Carl dan Assad pun berusaha untuk memecahkan misteri yang ada dan mengungkap dalang dibalik penculikan tersebut.
- Sinopsis Department Q 4 - The Purity of Vengeance a.k.a Journal 64 (2018)
Kasus ini pun Carl dan Assad menyelidiki lagi kasus yang pernah terjadi di tahun 1961 dan kaitannya dengan praktik sterilisasi pada wanita yang masih terus berlanjut sampai sekarang. Mereka berdua kemudian berusaha untuk menguak misteri kematian 3 jasad itu dan kaitannya dengan praktik sterilisasi tersebut.
Review Singkat
Saya mungkin belum pernah menonton film Denmark sebelumnya. Setidaknya, seingat saya. Menjadi menarik kemudian ketika saya mengeksplor film Danish atau film berbahasa Denmark dengan maraton film Deartment Q ini. Karena perlu diakui, jika cerita serta karakter Carl dan Assad bisa dibilang cukup menarik. Meskipun, saya menemukan beberapa celah logika di Department Q 1 dan 2 yang agak disayangkan.
Selain dari kisah dan karakter yang menarik, film ini juga terasa 'tepat' untuk pewarnaannya. Secara warna, visualisasi film ini terasa mirip dengan The Invisible Guest (2016). Visualisasi yang sangat cocok untuk membangun suasana suspense dari film thriller, tentunya. Secara garis besar misteri yang disajikan bukanlah misteri yang cukup kuat untuk menciptakan plot twist, namun misteri yang cukup membuat kita penasaran walaupun kita tau 'nggak akan ada plot twist yang gimana-gimana banget'.
Secara keseluruhan, tetralogi dari film Department Q ini adalah tertalogi yang cukup menarik. Ya, cukup, tidak benar-benar menarik ataupun sangat menarik, tapi tjukup menarique. Kalau bisa diberi range nilai 1-10, mungkin saya akan memberikan nilai 6 untuk Department Q (2013), nilai 6.2 untuk Department Q 2 (2013), dan nilai 7 serta 6.8 untuk Department Q 3 (2016) dan Department Q 4 (2018).
0 Comments