App War (2018), Perang Strategi untuk Mendapatkan Investasi Startup dalam Balutan Romansa



Menjadikan dinamika startup sebagai salah satu instrumen utama dari cerita romansa serta memberi edukasi secara ringan tentang konsep startup itu sendiri, begitulah App War (2018). Meskipun rilis pada 2018, film Thailand yang merupakan produk dari rumah produksi Tmoment ini baru masuk ke Indonesia di awal 2019 ini. Startup hadir karena adanya permasalahan sosial, dan tujuan dari kehadiran startup dengan segala ide dan fitur-fiturnya adalah untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat tersebut. Menjadi sangat menarik tentunya bagaimana konsep startup itu sendiri diangkat menjadi sebuah cerita film romance.

Tidak hanya membenturkan kisah romansa dengan dinamika startup itu sendiri, namun App War juga memberi edukasi dan refrensi tentang gambaran untuk menjadi sang 'founder' seperti eksekusi ide, perburuan dana investor entah invetasi seri A,B,C, dan seterusnya. Menarik lah, pokoknya. 


Sinopsis App War (2018)

Bomb dan June adalah muda-mudi yang bertemu secara kebetulan dan secara kebetulan pula memiliki banyak hobi yang sama. Namun tanpa keduanya menyangka-nyangka, mereka juga memiliki ide yang sama dalam membuat startup. Karena ide yang persis, keduanya pun segera menjadi kompetitor untuk meraih hati investor guna mendapatkan pendanaan dari investor terkemuka. Bomb dengan aplikasi inviter-nya, sementara June dengan aplikasi Amjoi-nya.

Inviter dan Amoji merupakan 2 aplikasi dengan konsep serupa yang memfasilitasi orang-orang dengan hobi yang sama untuk berkumpul dan melakukan hobinya. Namun hanya ada satu aplikasi yang akan didanai oleh investor ternama Thailand dan maka dari itu Bomb dan June harus benar-benar membuktikan bahwa aplikasi mereka yang paling layak.


Review App War (2018)

Secara background, tentu App War tidak meragukan sama sekali mengingat produser dari film ini merupakan produser yang juga menangani Hello Stranger (2010) dan ATM Er Rak Error (2012). Konsep cerita dan backgroundnya yang dimotori oleh produser film ternama tentu menjadi daya jual yang amat menjanjikan bagi App War.  




Cerita yang disajikan tersusun rapih baik dari segi komedi, edukasi, romansa dan konfliknya. Menarik bagaimana kisah dari film ini juga menawarkan insight tentang startup, terutama dalam segi dinamika founder seperti eksekusi ide, pencarian investor, dan strategi-strategi komedi yang bersifat agak pragmatis. Permainan karakter-karakter yang ada pun juga menarik, terutama dari segi karakter Bomb dan June yang cukup konsisten sampai akhir. 

Secara garis besar, konsep dari startup yang ada pada App War sendiri merupakan startup seperti biro jodoh namun lebih ke arah non-romantic atau memang mempertemukan orang-orang dengan hobi yang serupa untuk melakukan hobinya. Pada akhir cerita, akan terungkap bahwa aplikasi ini awalnya dibentuk karena adanya keresahan dari Bomb akan sesuatu. 

Dari segi visualisasi, warna dan kualitas yang ditawarkan sangat serasi dengan tema cerita 'karir anak muda' dalam membuat startup. Tema yang digagas kemudian juga berdampak kepada implementasi komedi yang tidak sefrontal film-film komedi Thailand lainnya, namun terkesan cerdas dan mengundang tawa. Jika ada yang menjadi kekurangan dari film berdurasi 131 menit ini, maka kisah romansa yang mungkin agak abu-abu serta scene yang juga agak abu-abu adalah dalang utamanya. 

Secara keseluruhan, film ini adalah film yang cerdas dan mungkin bisa dikatakan akan menjadi film yang cukup revolusioner mengingat perkembangan dunia startup kian waktu kian masif dan tentu adalah sebuah probabilitas bagi film-film lain di masa depan untuk juga mengusung tema startup dengan konsep berbeda dan dinamika berbeda karena memang sangat relevan dengan perkembangan jaman dan kisahnya akan sangat menjual. 

                      

Post a Comment

0 Comments