Oriol Paulo memang seharusnya dinobatkan sebagai sutradara terkuat di genre thriller mystery dengan plot twist yang membagongkan. Pada genre ini, menurut saya Oriol Paulo bahkan lebih kuat ketimbang Christoper Nolan, Agatha Christie, bahkan sutradara dengan julukan master of suspense sekalipun: Alfred Hitchcock. Setelah Invisible Guest (2016) dan The Body (2012) yang membagongkan, tahun 2021 ini Oriol Paulo kembali dengan Series Netflix original: The Innocent (2021).
Sejatinya, cerita di film ini bukan merupakan buatan Oriol Paulo melainkan diadaptasi dari novel buatan Harlan Coben dengan judul yang sama. Namun dengan sentuhan khas Oriol Paulo sebagai sutradara, scene demi scene terasa lebih mencekam sehingga ceritanya dapat mengalir dengan begitu baik. Visualisasi, warna dari film, dan beberapa adegan menjadi bukti bahwa The Innocent (2021) merupakan series yang layak untuk ditonton.
Sinopsis The Innocent (2021)
Mateo adalah seorang pria muda yang cinta damai. Suatu malam, ia terlibat perkelahian dengan beberapa pemuda lain di bar dan tanpa sengaja menewaskan salah seorang pemuda dan hal itu membuat Mateo harus mendekam di penjara untuk beberapa tahun. Setelah keluar dari penjara, Mateo berusaha untuk menjalankan kembali hidupnya dengan baik dan normal dengan bekerja di sebuah firma kakakknya. Ia kemudian kembali bertemu dengan Olivia, wanita yang dulu pernah ia kenal.
Tak butuh waktu lama, Mateo dan Olivia pun memutuskan untuk menikah dan menjalankan hidup bersama-sama. Namun suatu hari, Olivia pergi secara misterius dengan alasan business trip. Semenjak hari itu, teror demi teror menghantui Mateo dan Mateo akhirnya menyadari bahwa ia tidak sepenuhnya mengenal siapa Olivia sebenarnya. Setelahnya, Mateo harus memecahkan misteri kemana dan siapa istrinya yang kemudian terkoneksi dengan masa lalu sang istri serta kehidupan Mateo saat di penjara dulu.
Review The Innocent (2021)
Series dengan 8 episode ini memiliki alur cerita yang sangat menarik, dimana setiap episode baru kita akan disajikan Point of View (POV) karakter Baru. Namun berhati-hatilah, 2 episode pertama dari The Innocent memiliki alur yang sangat cepat. Terlebih, keduanya belum memiliki koneksi yang kuat satu sama lain sehingga bisa saja bagi beberapa orang 2 episode pertamanya justru sangat memusingkan.
Perlu diakui, salah satu hal yang membuat series ini terasa unik dan menarik adalah gaya mengelaborasi POV baru di setiap episode baru. Bisa dibilang, gaya permainan POV ini seperti gaya salah satu drama series thriller mystery China: A Murderous Affair in Horizon Tower (2020). Di tambah, episode The Innocent yang cuma berjumlah 8 dan durasi rata-rata 1 jam membuat series ini terasa sangat proporsional dan tidak membosankan: padat, tapi tidak terlalu banyak.
Selain itu, pengambilan serta pewarnaan scene demi scene khas Oriol Paulo membuat The Innocent terasa begitu pas dan suspense. Karakter-karakter yang ada pun terasa begitu kuat dan hidup, dengan kembali memanggil Mario Casas, aktor di Invisible Guest kembali sebagai aktor utama di The Innocent.
Dan tentunya, bukan Oriol Paulo namanya jika tidak mengeksekusi twist dengan baik pada setiap filmnya. Salah satu hal yang menarik dari Oriol Paulo dan menjadi alasan saya untuk menilai bahwa dia lebih baik dalam genre thriller Mystery ketimbang Christoper Nolan, Agatha Christie, atau Alfred Hitchcock adalah twist di setiap endingnya yang diluar dugaan, namun tetap bisa diterima logika.
Sederhananya, ketika berbicara tentang Agatha Christie secara umum adegan detektif akan seperti ini: 1 detektif -> banyak suspect -> pelakunya salah satu diantara suspect tersebut. Namun untuk Oriol Paulo, bisa jadi seperti ini: 1 detektif -> sedikit suspect -> pelakunya ternyata detektif itu sendiri atau bahkan pelaku adalah si korban itu sendiri. Twist banget, kan? Memang, thriller mystery buata Oriol Paulo memang nggak ada obat.
0 Comments